Menjaga Tradisi: Kisah Kuda Lumping Desa Giripurno, Kabupaten Temanggung

Kuda lumping merupakan salah satu kesenian tradisional yang masih dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Desa Giripurno, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Kesenian ini menampilkan tarian yang menggambarkan pasukan berkuda dengan menggunakan kuda-kudaan yang terbuat dari anyaman bambu atau kulit.

 

Di Desa Giripurno, pertunjukan kuda lumping biasanya digelar pada acara-acara tertentu seperti bersih desa, perayaan kemerdekaan, atau festival budaya. Para penari, yang umumnya terdiri dari pemuda desa, mengenakan kostum tradisional dan menunggangi kuda-kudaan sambil memainkan gerakan yang dinamis diiringi musik gamelan.

 

Keunikan kuda lumping di Giripurno terletak pada unsur magis yang menyertainya. Beberapa penari sering kali mengalami kesurupan atau "ndadi" saat pertunjukan berlangsung. Dalam kondisi ini, mereka dapat melakukan atraksi-atraksi menakjubkan seperti makan beling atau memanjat pohon kelapa dengan cepat.

 

Masyarakat Giripurno meyakini bahwa kesenian kuda lumping bukan sekadar hiburan, tetapi juga mengandung nilai-nilai luhur dan spiritual. Mereka berupaya menjaga tradisi ini agar tidak punah dan dapat diwariskan kepada generasi muda.

 

Kuda lumping bukan sekadar hiburan bagi masyarakat Kabupaten Temanggung, tetapi juga menjadi cerminan nilai-nilai lokal seperti keberanian, kekuatan, dan harmoni dengan alam. Kesenian ini juga menjadi daya tarik wisata budaya yang unik, menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara untuk mengunjungi Kabupaten Temanggung.

 

Meski menghadapi tantangan modernisasi, kesenian kuda lumping di Desa Giripurno tetap bertahan berkat dukungan warga dan pemerintah setempat. Upaya pelestarian dilakukan melalui pelatihan untuk generasi muda dan mengikutsertakan pertunjukan kuda lumping dalam berbagai event budaya.

Oleh: Alfiansyah Surya Hartana

chat
chat