Temanggung – 25 Juli 2024, Desa Giripurno merupakan desa yang memiliki potensi pertanian yang tinggi. Jenis tanaman yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat ialah tembakau, cabai, kopi, dan beberapa jenis holtikultura. Potensi pertanian yang besar ini membuat mata pencaharian masyarakat Desa Giripurno mayoritas sebagai petani.
Sektor pertanian tentu saja memiliki berbagai permasalahan tanpa terkecuali petani di Desa Giripurno. Pada saat ini, para petani sedang mengalami kendala yakni penyebaran penyakit layu fusarium pada akar tanaman cabai dan kopi. Hal ini tentu sangat mempengaruhi pendapatan para petani akibat menurunnya hasil panen.
Dalam upaya mengatasi permasalahan layu fusarium yang menyerang tanaman kopi dan cabai, mahasiswa KKN di Desa Giripurno menemukan solusi inovatif. Mahasiswa KKN melakukan pembiakan Trichoderma, sejenis jamur yang dapat mengendalikan penyakit tanaman secara alami. Dengan mengaplikasikan Trichoderma pada tanaman, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen, serta mengurangi penggunaan pestisida kimia yang berbahaya bagi lingkungan. Mahasiswa KKN juga memberikan pandangan baru pada masyarakat bahwa dengan melakukan pembiakan trichoderma mandiri secara rutin tentu akan sangat menekan biaya produksi. Hal ini dikarenakan masyarakat hanya memanfaatkan nasi sisa sebagai substrat sementara starter jamur hanya dibeli pada awal pembiakan.
Program kerja dari tim KKN Desa Giripurno dilaksanakan pada 25 Juli 2024 berlokasi di Gedung Serba Guna Pring Sewu. Harapan dari program kerja ini, masyarakat menjadi mandiri dalam melakukan pembiakan Trichoderma melalui pemanfaatan limbah domestik. Sehingga dapat menurunkan tingkat pencemaran lingkungan akibat penumpukan sampah dan penekanan biaya produksi guna meningkatkan pendapatan usaha tani.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook